Selasa, 21 Desember 2010

DEKLARASI DAN DEFINISI OOP DAN CLASS

Deklarasi dan definisi adalah langkah awal dalam setiap penulisan program tidak terkecuali dalam bahasa C++. Deklarasi dan definisi diperlukan untuk semua tipe data termasuk tipe data bentukan user (user-defined type).
Bentuk sederhana deklarasi class adalah sebagai berikut,
class C { }; atau
struct C { };
dalam bahasa C++ struct dan class mempunyai pengertian yang sama. Deklarasi class dengan struct mempunyai anggota dengan akses public kecuali jika dinyatakan lain.
struct C
{
int i;
void f();
}
class C
{
public:
int i;
void f();
}
Kedua deklarasi tersebut mempunyai arti yang sama. Hal ini adalah pilihan desain yang diambil oleh desainer C++ (Bjarne Stroustrup) untuk menggunakan C sebagai basis C++ ketimbang membuat bahasa yang sama sekali baru. Tentunya ada konsekuensi atas pilihan desain ini, salah satu contoh adalah kompatibilitas terhadap bahasa C.


Dalam bahasa C deklarasi:
struct C { … };
menyatakan C sebagai nama tag. Nama tag berbeda dengan nama tipe, sehingga C (nama tag) tidak dapat dipergunakan dalam deklarasi yang membutuhkan C sebagai suatu tipe obyek. Kedua contoh deklarasi berikut ini tidak valid dalam bahasa C, C c; /* error, C adalah nama tag */ C *pc; /* error, C adalah nama tag */
Dalam bahasa C, kedua deklarasi tersebut harus ditulis sebagai berikut:
struct C c;
struct C *pc;
atau menggunakan typedef sebagai berikut:
struct C { … };
typedef struct C C;
C c;
C *pc;
C++ memperlakukan nama class, C sebagai nama tag sekaligus nama tipe dan dapat dipergunakan dalam deklarasi. Kata class tetap dapat dipergunakan dalam deklarasi, seperti contoh berikut ini:
class C c;
Dengan demikian C++ tidak membedakan nama tag dengan nama class, paling tidak dari sudut pandang pemrogram (programmer), dan tetap menerima deklarasi structure seperti dalam bahasa C. Kompatibilitas C++ terhadap tidak sebatas perbedaan nama tag dan nama tipe, karena standar C++ masih perlu mendefinisikan tipe POD (Plain Old Data). POD type mempunyai banyak persamaan dengan structure dalam C. Standar C++ mendefinisikan POD type sebagai obyek suatu class yang tidak mempunyai userdefined constructor, anggota protected maupun private, tidak punya base class, dan tidak memiliki fungsi virtual.
Dalam desain suatu aplikasi terdiri atas banyak class, dan masing-masing class tidak berdiri sendiri melainkan saling bergantung atau berhubungan satu sama lain. Salah satu contoh hubungan tersebut adalah hubungan antara satu class dengan satu atau lebih base class atau parent class. Jika class C mempunyai base class B, dikenal dengan inheritance, maka deklarasi class menjadi:
class C : public B {}; atau
class C : protected B {}; atau
class C : private B {};
akses terhadap anggota base class B dapat bersifat public, protected, maupun private, atau disebut dengan istilah public, protected atau private inheritance. Class C disebut dengan istilah derived class. Jika tidak dinyatakan bentuk akses secara eksplisit, seperti dalam deklarasi berikut:
class C : B
maka interpretasinya adalah private inheritance (default), tetapi jika menggunakan struct maka tetap merupakan public inheritance. Jika desainer class C tersebut menginginkan hubungan multiple inheritance (MI) terhadap class B dan A, maka deklarasi class C menjadi:
class C : public B, public A { };
Sebuah class, seperti halnya class C mempunyai anggota berupa data maupun fungsi (member function). Isi class tersebut berada diantara tanda kurung { } dan dipilah-pilah sesuai dengan batasan akses yang ditentukan perancang (desainer) class tersebut.
class C : public B
{
public:
(explicit) C()(:member-initializer);
C(const C& );
C& operator=(const C&);
(virtual)~C();
statement lain
(protected: statement)
(private: statement)
};
Secara ringkas batasan akses (access specifiers) mempunyai arti seperti ditunjukkan pada table berikut ini:
Batasan Akses Arti
public Semua class atau bebas
protected Class itu sendiri, friend, atau derived class
private Class itu sendiri, friend




Sebuah class dapat memberikan ijin untuk class lain mengakses bagian protected maupun private class tersebut melalui hubungan friendship (dinyatakan dengan keyword friend).
Sebuah class mempunyai beberapa fungsi khusus, yaitu constructor, copy constructor, destructor dan copy assignment operator.
1. Constructor
C ( ) adalah anggota class yang bertugas melakukan inisialisasi obyek (instance) dari suatu class C. Constructor mempunyai nama yang sama dengan nama class, dan tidak mempunyai return value. Sebuah class dapat mempunyai lebih dari satu constructor. Constructor yang tidak mempunyai argumen, disebut default constructor, sebaliknya constructor yang mempunyai lebih dari satu argumen adalah non-default consructor. Constructor dengan satu default argument tetap merupakan sebuah default constructor.
class C
{
public:
C(int count=10) : _count(count) {}
...
private:
int _count;
};
Compiler C++ dapat menambahkan default constructor bilamana diperlukan, jika dalam definisi class
• tidak tertulis secara eksplisit sebuah default constructor dan tidak ada deklarasi constructor lain (copy constructor).
• tidak ada anggota class berupa data const maupun reference.
Sebagai contoh definisi class C sebagai berikut:
class C {…};
C c1; // memerlukan default constructor
C c2(c1); // memerlukan copy constructor
Compiler C++ memutuskan untuk menambahkan default dan copy construtor setelah menemui kedua baris program tersebut, sehingga definisi class secara efektif menjadi sebagai berikut:
class C
{
public:
C(); // default costructor
C(const C& rhs); // copy constructor
~C(); // destructor
C& operator=(const C& rhs); // assignment operator
C* operator&(); // address-of operator
const C* operator&(const C& rhs) const;
};
compiler menambahkan public constructor, dan destructor. Selain itu, compiler juga menambahkan assignment operator dan address-of operator. Constructor (default dan non-default) tidak harus mempunyai akses public, sebagai contoh adalah pola desain (design pattern) Singleton.
class Singleton
{
public:
static Singleton* instance();
protected:
Singleton();
private:
static Singleton* _instance;
};
obyek (instance) singleton tidak dibentuk melalui constructor melainkan melalui fungsi instance. Tidak ada obyek singleton lain yang dapat dibentuk jika sudah ada satu obyek singleton. Umumnya default constructor bentukan compiler (generated default constructor) menggunakan default constructor anggota bertipe class, sedangkan anggota biasa (builtin type) tidak diinisialisasi. Demikian halnya dengan obyek yang dibentuk dari obyek lain (copy), maka copy constructor bentukan compiler (generated copy constructor)
menggunakan copy constructor dari anggota bertipe class pada saat inisialisasi. Sebagai contoh deklarasi class C berikut ini:
class C
{
public:
C(const char* aName);
C(const string& aName);

private:
std::string name;
};
copy constructor bentukan compiler menggunakan copy constructor class string untuk inisialisasi name dari aName. Jika class C tidak mempunyai constructor, maka compiler menambahkan juga default constructor untuk inisialisasi name menggunakan default constructor class string. Inisialisasi obyek menggunakan constructor (non-default) dapat dilakukan dengan member initializer maupun dengan assignment sebagai berikut:
class C
{
int i,j;
public:
C() : i(0),j(1) {}

};
class C
{
int i,j
public:
C()
{
i=0;j=0;
}
...
};
Kedua cara tersebut memberikan hasil yang sama, tidak ada perbedaan signifikan antara kedua cara tersebut untuk data bukan tipe class. Cara member initializer mutlak diperlukan untuk data const maupun reference, seperti kedua contoh berikut ini:
class C //:1
{
public:
C(int hi,int lo) : _hi(hi),_lo(lo) {}
...
private:
const int _hi,_lo; // const member
};
class C //:2
{
public:
C(const string& aName) : name(aName) {}
...
private:
std::string& name; // reference member
};
Cara member initialization sebaiknya dilakukan untuk anggota bertipe class (userdefined
type) seperti ditunjukkan pada contoh berikut ini:
class C
{
public:
C(const string& aName) : name(aName) { }
private:
std::string name; // bukan reference member
};
Pertimbangan menggunakan cara member initialization terletak pada efisiensi eksekusi
program. Hal ini berkaitan dengan cara kerja C++ yang membentuk obyek dalam dua tahap:
• pertama, inisialisasi data
• kedua, eksekusi constructor (assignment)
Dengan demikian jika menggunakan cara assignment sebenarnya eksekusi program
dilakukan dua kali, pertama inisialisasi kemudian assignment, sedangkan menggunakan
member initialization hanya memanggil sekali constructor class string. Semakin
kompleks class tersebut (lebih kompleks dari class string) semakin mahal (tidak
efisien) proses pembentukan obyek melalui cara assignment.
Constructor dengan satu argumen berfungsi juga sebagai implicit conversion operator.
Sebagai contoh deklarasi class A dan B berikut ini,
class A
{
public:
A();
};
class B
{
public:
B(const A&);
};
pada cuplikan baris program di bawah ini terjadi konversi tipe obyek A ke B secara
implisit melalui copy constructor class B.
A a
B b=a; // implicit conversion
explicit
C++ menyediakan satu sarana, menggunakan keyword explicit, untuk mengubah
perilaku constructor dengan satu argumen agar tidak berfungsi sebagai conversion
operator. Jika class B menyatakan explicit pada copy constructor sebagai berikut,
class B
{
public:
explicit B(const A& a); // explicit ctor
};
maka konversi A ke B secara implisit tidak dapat dilakukan. Konversi A ke B dapat
dilakukan secara eksplisit menggunakan typecast,
A
a;
B b=static_cast(a); atau
B b=(B)a;
Konversi secara implisit dapat terjadi melalui argumen fungsi f dengan tipe B
void f(const B& );
tetapi f diakses dengan variabel tipe A, f(a). Apabila class B menghalangi konversi
secara implisit maka argumen fungsi f menjadi,
f((B)a); atau
f(static_cast(a));
Konversi tipe obyek secara implisit sebaiknya dihindari karena efeknya mungkin lebih
besar terhadap aplikasi program secara keseluruhan dan tidak dapat dicegah pada saat
kompilasi, karena construcor dengan argumen tunggal adalah suatu pernyataan program
yang sah dan memang dibutuhkan.
Copy Constructor dan Copy Assignment
Sejauh ini sudah dibahas mengenai copy constructor sebagai anggota class yang
berperan penting pada saat pembentukan obyek. Apabila sebuah class tidak menyatakan
secara tegas copy constructor class tersebut, maka compiler menambahkan copy
constructor dengan bentuk deklarasi,
C(const C& c);
Bentuk lain copy constructor adalah sebagai berikut,
C(C& c); atau
C(C volatile& c); atau
C(C const volatile& c);
Copy constructor class C adalah constructor yang mempunyai satu argumen. Sebuah
copy constructor boleh mempunyai lebih dari satu argumen, asalkan argumen tersebut
mempunyai nilai default (default argument).
C(C c); // bukan copy constructor
C(C const& c,A a=b); //copy constructor
Constructor dengan argumen bertipe C saja (tanpa reference) bukan merupakan copy
constructor.
Copy constructor juga dibutuhkan pada saat memanggil suatu fungsi yang menerima
argumen berupa obyek suatu class,
void f(C x);
memerlukan copy onstructor class C untuk mengcopy obyek c bertipe C ke obyek x
dengan tipe yang sama, yaitu pada saat memanggil fungsi f(c)(pass-by-value).

Hal serupa terjadi pada saat fungsi f sebagai berikut,
C f()
{
C c;

return c;
}
mengirim obyek c ke fungsi lain yang memanggil fungsi f() tersebut.
Copy assignment operator class C adalah operator=, sebuah fungsi yang mempunyai
satu argumen bertipe C. Umumnya deklarasi copy assignment mempunyai bentuk,
C &operator=(const C &c);
Bentuk lain yang mungkin adalah,
C &operator=(C &c); atau
C &operator=(C volatile &c); atau
C &operator=(C const volatile &c);
Copy assignment boleh mempunyai argumen dengan tipe C (bukan reference), tetapi
tidak boleh mempunyai argumen lebih dari satu walaupun argumen tersebut mempunyai
nilai default (default argument). Seperti halnya copy constructor, compiler akan
menambahkan copy assignment jika suatu class tidak mempunyai fungsi tersebut. Copy
assignment dibutuhkan untuk membentuk obyek melalui assignment, seperti contoh
berikut
class C
{
public:
C(); //ctor
~C(); //dtor

};
C c1;
C c2=c1; //copy constructor
C c3;
c3=c1; //copy assignment
Class C tidak mempunyai copy constructor maupun copy assignment operator, maka
pembentukan obyek c2, dan c3 menggunakan copy constructor dan copy assignment
yang ditambahkan oleh compiler ke class C tersebut.
Suatu class yang mempunyai data dengan alokasi dinamik (pointer) sebaiknya tidak
mengandalkan copy constructor maupun copy assignment operator yang ditambahkan
compiler. Copy assignment hasil tambahan compiler mengcopy (memberwise copy)

pointer dari obyek satu (yang dicopy) ke obyek lainnya (hasil copy), sehingga kedua
obyek mengacu ke lokasi memori yang sama. Masalah timbul jika kedua obyek
mempunyai masa pakai (lifetime1) yang berbeda. Jika salah satu obyek sudah habis
masa pakainya maka destructor obyek tersebut mengembalikan memori (dynamic
memory) yang digunakan obyek tersebut, padahal copy obyek tersebut masih mengacu
ke lokasi memori yang sama.
Copy assignment b=a
Hasil copy assignment b=a
A p
q B
p A
q B
Pada contoh hasil copy assignment b=a (shalow copy), menunjukkan kedua obyek a dan
b mengacu ke lokasi memori p. Apabila obyek a melepas memori p (melalui destructor),
maka obyek b mengacu ke lokasi memori yang sudah tidak valid lagi. Lokasi memori p
dapat digunakan obyek lain jika obyek a melepasnya. Demikian pula halnya dengan
lokasi memori q, apabila obyek b habis masa pakainya (keluar scope, dihapus dll) maka
destructor class B tidak melepas memori q. Akibatnya terjadi pemborosan memori
(memory leak).
Salah satu jalan keluar adalah dengan menyatakan secara tegas copy constructor dan
copy assignment yang dibutuhkan suatu class sehingga compiler tidak membuat copy
constructor dan copy assignment ke class tersebut. Alternatif lain adalah menempatkan
deklarasi copy constructor dan copy assignment operator private sebagai berikut,
class C
{ …
private:
C(const C&);
C &operator=(const C&);
};
definisi copy constructor dan copy assignment operator class C pada contoh di atas
tidak perlu ada, karena tujuannya adalah menghalangi proses penggandaan (copy)
menggunakan kedua fungsi tersebut. Pada tahap kompilasi penggunaan assignment,
b=a masih dapat diterima karena deklarasi asignment operator tersebut tersedia. Pada
saat link akan gagal karena linker tidak dapat menemukan definisi copy assignment
operator. Teknik ini masih mempunyai kelemahan, karena class lain masih mungkin
1 Lifetime atau storage duration adalah waktu sejak pembentukan (construction) sampai penghancuran
(destruction) obyek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar